Sabtu, 9 Oktober 2010

Belajar Ambil Madu Tualang Hutan



Teknik Pengambilan Madu Hutan

Pengambilan madu dari lebah Apis Dorsata dapat dilakukan pada siang ataupun malam hari. Bila dilakukan pada siang hari perlu memperhatikan lingkungan sekitar, antara lain;
  • Jumlah koloni tidak lebih dari 20 sarang.
  • lokasi pohon tempat bersarang jauh dari pemukiman penduduk, ternakan dan jalan raya.
Perlu disiapkan peralatan untuk mengambil madu iaitu pengasap,  pelindung muka, pisau untuk memotong sisiran madu, tali dan baldi untuk menurunkan madu dari pohon, saringan dan botol plastik besar.
Pengambilan dilakukan tidak dengan memotong seluruh sisiran sarang, tetapi hanya mengambil sisiran madu atau sisiran tempat bee pollen sahaja.
Pengambilan diawali dengan melakukan pembebasan sisiran dari kerumunan lebah dewasa dengan cara mengasapi sarang. Bila penuaian dilakukan pada malam hari selain menggunakan pengasap juga dapat dibantu dengan memberi sinar lampu yang diletakkan di suatu tempat di bawah pohon.
Pemotongan sisiran sarang, terlebih dahulu harus dipisahkan antara bagian sisiran madu dan tepung sari. Sisiran tepung sari yang terletak di bawah sisiran madu dipotong terlebih dahulu. Selanjutnya sisiran madu dipotong secara horizontal pada sisi bagian atas sehingga yang tersisa adalah sisiran anakan. Untuk lebih jelasnya proses madu dapat dilihat pada gambar berikutnya:
Keterangan:
  1. Dahan Pohon
  2. Sisiran Madu
  3. Sisiran Tepungsari (bee pollen)
  4. Sisiran Anak Lebah
  • 1-2 posisi potongan pertama
  • 3-4 posisi potongan kedua
  • 4-5 posisi potongan ketiga
 Setelah selesai pengambilan bagian sisiran madu selanjutnya dilakukan proses penyaringan madu. Madu yang telah diekstrak kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam bekas.
Keuntungan dari penuaian seperti ini akan menambah kekerapan tuaian 10-12 kali setahun serta dapat merangsang perkembangan populasi koloni 4-5 kali ganda per tahun (Sumber : Wanariset II Kuok)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan